Wednesday, August 15, 2018

Teruntukmu, Kawanku.

Andai aku tahu lebih dulu,
aku paham lebih awal,
dan aku mengerti lebih dini,
tak akan kubiarkan kau masuk sedalam ini
tak akan kusediakan ruang di hati.


------------------------------


Tak butuh waktu lama bagimu, untukmu. Hanya dua atau tiga hari, bukan pekan, bukan tahunan. Berawal dari perkenalan dangkal tak sampai pangkal, sering hingga kita beriring. Dua atau tiga hari itu, tak lagi sama, karenamu buat hari jadi berseri.

Tak ada cerita terlewat.
Bersamamu hari berlalu, jika tanpamu, bibir ini enggan merapat pun mata ini enggan menutup sebelum kisah sampai di sisimu.
Kita habiskan hari bersama meski tak lama.

Keluh kesah, seluruh kisah, bukankah terasa indah?
Aku yakin seyakin matahari yang mempercayakan dirinya ditelan awan--yang akan kembali ditampakkan, semua karena kita lalui bersama. Karena bahu ini, kanan dan kiri, bahu itu, untuk kita saling membahu masalah yang kita bawa saat mengabdi.

Kau, seorang asing yang jadikan diriku asing
bagiku, jika tanpamu.

Kau,
yang tak kuharap masuk sedalam ini
yang tak kuharap masuk ke ruang hati
yang akhirnya kauhiasi.
Terima kasih.
Paling tidak lima puluh hari yang ingin cepat kulewati, jadi kunikmati.

Teruntukmu,
sehatlah selalu, jangan tersedu.