Wednesday, August 15, 2018

Teruntukmu, Kawanku.

Andai aku tahu lebih dulu,
aku paham lebih awal,
dan aku mengerti lebih dini,
tak akan kubiarkan kau masuk sedalam ini
tak akan kusediakan ruang di hati.


------------------------------


Tak butuh waktu lama bagimu, untukmu. Hanya dua atau tiga hari, bukan pekan, bukan tahunan. Berawal dari perkenalan dangkal tak sampai pangkal, sering hingga kita beriring. Dua atau tiga hari itu, tak lagi sama, karenamu buat hari jadi berseri.

Tak ada cerita terlewat.
Bersamamu hari berlalu, jika tanpamu, bibir ini enggan merapat pun mata ini enggan menutup sebelum kisah sampai di sisimu.
Kita habiskan hari bersama meski tak lama.

Keluh kesah, seluruh kisah, bukankah terasa indah?
Aku yakin seyakin matahari yang mempercayakan dirinya ditelan awan--yang akan kembali ditampakkan, semua karena kita lalui bersama. Karena bahu ini, kanan dan kiri, bahu itu, untuk kita saling membahu masalah yang kita bawa saat mengabdi.

Kau, seorang asing yang jadikan diriku asing
bagiku, jika tanpamu.

Kau,
yang tak kuharap masuk sedalam ini
yang tak kuharap masuk ke ruang hati
yang akhirnya kauhiasi.
Terima kasih.
Paling tidak lima puluh hari yang ingin cepat kulewati, jadi kunikmati.

Teruntukmu,
sehatlah selalu, jangan tersedu.

Saturday, June 30, 2018

Aku Ingin Mencintai dan Melupakanmu dengan Sederhana.

aku ingin mencintaimu dengan sederhana. seperti embun hinggap
di tepian daun dan tanah yang sabar menyambutnya jatuh

tapi aku ingin melupakanmu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana. seperti mata yang berkedip
menyambut pagi, dan daun jendela yang mengintip matahari

tapi aku ingin melupakanmu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana. seperti gerimis
pada jendela dan uap nafasmu menulis nama: 'kita'

tapi aku ingin melupakanmu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana. seperti waktu
yang tak pernah berhenti dan senyummu yang mengabadikannya

tapi aku ingin melupakanmu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana. seperti sebuah peluk
yang sebentar dan satu kecup yang perlahan saja

tapi aku ingin melupakanmu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana. seperti kata
'rindu' yang kuucap dan kau membalasnya dengan 'aku juga'

tapi aku ingin melupakanmu

aku ingin melupakanmu dengan sederhana. sesederhana airmata
yang mengalir. sesederhana genggam tangan yang terlepas

tapi aku ingin mencintaimu

Friday, June 29, 2018

Malam di Matamu.

Malam di matamu terlihat pucat; seperti tenang
bening danau yang terlalu lama menanti riak.

Malam di mataku telah menyerah; berlutut pada
kata-kata yang berjatuhan di dalam matamu


Bintang-bintang itu


Malam di matamu mulai membeku; seakan waktu
terjebak di balik langit yang berteriak.

Malam di matamu menjatuhkan gerimis
seperti rindu yang terurai lukanya

satu demi satu.

Sunday, June 24, 2018

Segala Terlalu.

Ini terlalu larut untuk malam
terlalu larut untuk rindu yang dalam
akanmu.

Ini terlalu dini untuk hari
terlalu dini untuk lari
ke arahmu.

Ini terlalu awal untuk pagi
terlalu awal untuk pergi
kepadamu.

Jadi bolehkah aku hanya berdiam, atas seluruh keterlaluan ini?
Terlalu berat
untuk hanya berkarat,
sedangkan kau -kurasa- tak mungkin mendekat.

Sunday, June 17, 2018

Rest.

Baby show me a sign
send up a signal, that everything’s fine.

Come on slide up right here
by my side
you know that I,
I want to rest in your light.

I want to rest in your life.

Tuesday, May 29, 2018

Saturday, February 17, 2018

Choosing the person that you want to share your life with... is one  of the most important decisions that any of us makes. Ever. Because when it's wrong, it turns your life to grey. And sometimes... sometimes you don't even  notice until you wake up one morning and realize years have gone by.

We both know about that one.
Your friendship has brought glorious technicolor to my life. It's been there even in  the darkest of times and I am the luckiest person alive for that gift. I hope didn't take it for granted. I think maybe did. Because sometimes you don't see that the best thing that ever happened to you is sitting there, right under your nose. And that's fine too. It really is. Because I've realized that no matter where you are, or what you're doing, or who you're with... I will always, honestly, truly, completely, love you.

Tuesday, February 6, 2018

Especially You

I notice everything i do not have
and decide it is beautiful

including you.

It isn't what we left behind
that breaks me
it's what we could've built
had we stayed.

Saturday, February 3, 2018

Sesal

Aku punya banyak waktu.
Pikirku yang belum sadar akan sesal yang mungkin ada.

Berkali-kali aku mengeluh karena waktuku panjang untuk dibuang.

Kemudian waktu itu tiba, saat mataku bertemu matamu, senyummu tertangkap mataku, dan tawamu terperangkap di kepalaku.
Waktu di ujung pertemuan, waktu yang siap menyambut perpisahan.

Aku terlalu malas, terlalu bodoh
terlalu takut untuk melangkah mendekat. Aku tak membaca tanda, aksara, bahwa sebenarnya kau di ujung sana menunggu untuk mendekap.

Kau siap namun aku tak datang.

Satu per satu tembokmu kau runtuhkan dan aku mampu melihatnya sekarang, apa-apa yang sebenarnya ada padamu. Cantiknya pikirmu, rona senyummu, indah dan dalamnya lesung di pipimu, dan tingginya pekik tawamu.

Lalu aku terbangun, tersadar ....aku jatuh cinta.

Sahabat yang setia, penyesalan, datang.
Dia datang dan menyapa.

Aku tak punya banyak waktu mendekat, sekarang. Aku tak lagi ditunggu, kini.