Tuesday, March 13, 2012

Ada, di Luar Sana


Ada yang diam-diam mendoakanmu, dalam-dalam.

Percayalah.

Ada yang dadanya terasa berat dan kau tak

pernah tahu, saat kau tak tertangkap

matanya beberapa waktu.

Ada yang mengembangkan sesimpul

lengkung di bibirnya, di balik punggungmu,

malu-malu.

Ada mata yang berbinar sempurna dalam

tunduk sipu, tiap kau sebut sebuah nama,

miliknya.

Ada yang mengharap pertemuan kedua,

setelah matamu mendarat di matanya, tanpa

aba-aba.

Ada yang tak pernah berhenti mencatat.

Sebab, setiap kalimatmu adalah peta. Ia tak

mau tersesat.

Ada yang tak pernah melepas telinganya dari

pintu. Menunggu sebuah ketukan darimu.

Ada yang memilih terduduk saat jarakmu

berdiri dengannya hanya beberapa kepal.

Lututnya melemas, tiba-tiba.

Ada yang pernah merasa begitu utuh, setelah

kaki-kaki menjejak jauh darinya. Sekarang,

runtuh.

Ada yang diam-diam ingin disapa olehmu.

Percayalah.

No comments:

Post a Comment