Wednesday, January 28, 2015

Eksistensi.

Lagi-lagi terusik, masalah eksistensi.
Memang aku siapa?
Iya, aku siapa?
Aku....
Hanya kawan yang pernah merawat lukamu, aku yang hampir tiap harinya mendengar celotehanmu, menampung airmata dan dukamu.
Hanya kawan yang berlari mencari, saat mendengar malangmu.
Hanya kawan di saat sepimu.
Hanya kawan yang bila benar kau sendiri, menemanimu.
Lalu sekarang, saat segala dalam genggaman, kau menganggap aku hanya bangku besi, diam dan bungkam. Diam menunggu karat.
Meski aku ada, kau pikir buat apa aku, bukan? Karena di sisi, telah ada yang kau inginkan.
Yah. Masalah eksistensi. Ku.

No comments:

Post a Comment