Tuesday, November 29, 2016

Maybe the moon is beautiful only because it is far.

5 comments:

  1. Halo mbak Dok, apa kabar? Semoga kamu selalu sehat dan bahagia. O iya, tanpa kuberi tahu semoga kau masih mengenaliku.

    Seharusnya aku tidak pernah meninggalkan pesan ini. Karena dilihat dari sudut manapun, ini tidak akan baik bagiku atau dirimu. Juga bagi orang-orang tertentu di dekat kita.

    Namun kali ini aku sangat ingin menyapamu dan bercerita satu dua hal yang mungkin pernah luput untuk dibicarakan. Untuk keinginanku ini, aku sungguh minta maaf. Terutama jika kemudian malah mengingatkanmu pada hal-hal yang tidak menyenangkan di masa lalu.

    Langsung saja kukatakan, keinginanku menyapamu tidak lepas dari tulisan untuk 'teman' KKN-mu. Aku memang tak pernah menanyakan apa kesibukanmu, di mana tempatmu mengabdi, atau bahkan siapa teman-teman kelompokmu. Namun dari tulisan sekilas itu, aku jadi mengerti bahwa akhirnya ada orang yang dengan jelas bisa mengisi hatimu. Dia bisa melakukannya bahkan tanpa kau duga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Entah kenapa, setelah bertahun aku memutuskan berhenti mengusahakanmu hanya karena kabar yang tidak jelas. Dan bahkan tak lama setelah itu aku memutuskan untuk bersama orang lain dan bisa menjalani hari-hari dengan biasa, tetap saja ketika mengetahui itu, ada rasa sesak (entah karena sedih atau kecewa) di hati ini.

      Mungkin kau sudah tahu bahwa yg bersamaku saat ini adalah seseorang yang memiliki keyakinan berbeda dengan kita. Sekalian saja aku ceritakan, bahwa aku memilihnya sedikit banyak karena rasa kecewa karena tidak bisa bersamamu.

      Aku sangat tahu pilihanmu soal tidak percaya dan tidak ingin pada sebuah hubungan yg tidak halal secara agama dan negara. Aku sangat tahu itu dan berusaha untuk menghargainya. Namun tak bisa dipungkiri, aku di usia akhir belasan waktu itu menginginkan sebuah kejelasan bahwa kau menerimaku dan (semoga) kau memiliki perasaan yg sama denganku.

      Dari awal perasaan ini tumbuh, aku sudah berjanji pada diriku, bahwa aku akan berusaha keras untuk bisa segera memiliki tempat tinggal sendiri. Sebuah syarat pribadi yg setidaknya harus aku miliki sebelum aku berani datang pada orangtua seseorang yg aku sukai. Walau di saat yg sama aku masih menolak dengan keras soal keyakinan menikah di usia muda.

      Delete
    2. Sayangnya, aku tidak sabar saat membaca "rencana pernikahanmu". Aku terlanjur patah hati sehingga termakan prasangka soal kau sudah menemukan orang yg konkrit untuk bisa bersamamu. Dari akhir masa sekolah menengah pertama sampai awal makan bangku kuliah, akhirnya aku pun memutuskan untuk berhenti dari keinginanku untuk bersamamu.

      Setelah setahun akhirnya aku bersama seseorang yg berkebalikan 180 derajat darimu dalam hal apapun. Memang tidak ada yg aku sesali, karena aku sendiri yg membuat pilihan ini.

      Kali ini aku juga bisa bersama seseorang yg memiliki perasaan yg sama denganku. Aku bahagia tentu saja. Walaupun memang hubungan kami ndak selalu lancar jaya. Masa depan juga mungkin agak sulit bagi kami, tapi aku siap dengan resikonya. Aku akan berjuang.

      Beberapa kali kita masih saling menyapa dalam berbagai platform sebagai teman. Ya itu adalah anggapanku pada kita yg sekarang: teman. Tak lebih.

      Meskipun semenjak beberapa bulan terakhir ini aku tidak bisa lagi melakukannya.

      Alasannya karena ternyata sapaan kita dianggap terlalu dekat. Seseorang yg bersamaku sangat tidak menyukainya. Terlebih setelah tahu bahwa kau adalah orang yg pernah aku inginkan selama bertahun-tahun. Dia sangat kecewa karena dia pernah punya pengalaman yg sangat tidak menyenangkan dengan perilaku tidak setia dari seseorang yg pernah bersamanya. Tentu aku tidak ingin menyakitinya lebih jauh lagi.

      Dia berharap aku menghilangkan semua kontak denganmu. Namun aku tidak bisa karena aku percaya kita adalah teman. Yg bisa aku lakukan kemudian adalah membuat jarak di antara kita. Ku sangka itu cukup berhasil karena kita bisa untuk tak saling sapa lagi.

      Delete
    3. Sampai akhirnya tulisan tentang temanmu itu terbit.

      Perasaan lama yg aku kira sudah tertimbun dinding waktu dan rasa sakit hati entah kenapa muncul lagi malam ini.

      Ada ungkapan rasa iri karena tidak pernah bisa menjadi seperti dirinya yg bisa masuk sejauh itu dalam hatimu.

      Meski yg paling aku sedihkan adalah: aku tahu aku tak akan pernah bisa sepenuhnya menghapusmu dari satu bagian di hati ini. Akan selalu ada satu ruang yg merekam perasaan yg pernah sedemikian besar aku miliki.

      Kuharap kau tidak berpikir macam-macam soal apa yg aku sampaikan. Aku tidak bermaksud untuk merusak apa yg selama ini sudah berjalan, baik itu bagimu atau bagiku. Aku tidak ingin ada sesuatu yg berubah setelah kamu membaca pesan ini.

      Hanya saja, pada kesempatan ini aku ingin berkata bahwa ada bagian dalam diriku yg akan berbahagia untuk segala kebahagiaanmu. Juga merasa sedih ketika tahu kau sedang sedih.

      Aku sedih saat mengakui itu. Karena aku sangat tidak ingin mengecewakan seseorang yg bersamaku sekarang lebih jauh lagi.

      Tapi khusus saat ini aku tidak bisa menahannya. Ada bagian hatiku yg merasa iri pada teman kknmu dan aku ingin kau mengetahuinya!

      Delete
    4. .
      .
      .
      .
      .
      .
      Setelah ini aku akan kembali ke kehidupan seperti biasanya. Aku juga mungkin tidak akan pernah menyinggung soal pengakuan ini sama sekali.

      Selama bersama orang terdekatku yg sekarang, aku juga mungkin tetap tidak akan akrab denganmu dalam platform apapun. Walau begitu sampai kapanpun, kau adalah salah seorang teman yg paling sulit untuk dilupakan bagiku.

      O iya mbak dokter, soal teman kknmu, jika memang benar, aku berharap dia adalah sumber kebahagiaanmu untuk kini dan nanti.

      Yasudah begitu saja pengakuanku. Sampai jumpa ya, wahai sakit hatiku yg paling menyenangkan :))))


      NB: Jika pesan ini sampai kepadamu, kuharap pesan ini hanya jadi milik kita berdua. Dan jika kau berkenan, setelah menerima pesan ini kau mau menghilangkannya dari kolom komentar blogmu. Entah akan kau simpan atau hapus itu terserah.

      NB2: Aku rasa aku tahu kenapa kita ndak bisa bersama, ternyata aku adalah orang yg buruk sekali dunia dan akhiratnya. Memang ndak cocok untuk orang baik sepertimu huhu (ceritanya baru sadar).

      NB3: barang pemberianmu saat aku ulang tahun juga masih awet aku pakai, terima kasih banyak!

      Delete