Saturday, February 3, 2018

Sesal

Aku punya banyak waktu.
Pikirku yang belum sadar akan sesal yang mungkin ada.

Berkali-kali aku mengeluh karena waktuku panjang untuk dibuang.

Kemudian waktu itu tiba, saat mataku bertemu matamu, senyummu tertangkap mataku, dan tawamu terperangkap di kepalaku.
Waktu di ujung pertemuan, waktu yang siap menyambut perpisahan.

Aku terlalu malas, terlalu bodoh
terlalu takut untuk melangkah mendekat. Aku tak membaca tanda, aksara, bahwa sebenarnya kau di ujung sana menunggu untuk mendekap.

Kau siap namun aku tak datang.

Satu per satu tembokmu kau runtuhkan dan aku mampu melihatnya sekarang, apa-apa yang sebenarnya ada padamu. Cantiknya pikirmu, rona senyummu, indah dan dalamnya lesung di pipimu, dan tingginya pekik tawamu.

Lalu aku terbangun, tersadar ....aku jatuh cinta.

Sahabat yang setia, penyesalan, datang.
Dia datang dan menyapa.

Aku tak punya banyak waktu mendekat, sekarang. Aku tak lagi ditunggu, kini.

No comments:

Post a Comment