Tuesday, August 7, 2012

Nothing

Apa ini yang seharusnya dilakukan seorang muslimah saat muslim lainnya sedang membaca Kitabullah?
Menulis dan masa bodoh akan apa yang mereka baca.

Sangat salah, seharusnya aku paling tidak mendengar dan memperhatikan bacaannya, tapi apa? Maafkan aku, Tuhanku, saat ini sungguh aku ingin menulis. Perasaanku benar-benar kacau. Berhubung tidak ada lagi seseorang yang bisa dan mau mendengarkanku, mungkin komputer jinjing inilah satu-satunya yang ada saat ini--tentu selain Tuhan, mendengarkanku selagi yang lain acuh.
Salah, bukan acuh. Namun mereka memang sedang mengerjakan apa yang diperintahkan Tuhannya ....selanjutnya? Mereka baru bisa kukatakan acuh..

Selalu saja. Saat aku sudah bersiap mencurahkan segalanya, bahkan air mataku, pasti otakku bekerja lebih baik dari sebelumnya. Aku batal menuangkannya di tempat yang sebelumnya kupikir akan kujadikan tempat sampah dan membuang-buang air mataku; aku lebih memilih bungkam. Dalam diam, merapikan segalanya. Ya, segala yang ada di kepalaku sekarang. Sesuatu yang kupanggil hati berhasil disabotase otakku yang cerdasnya di atas rata-rata--untuk hanya dalam beberapa kondisi saja, saat-saat tidak penting, and when I need it the most it won't work.

Sepertinya otakku masih bekerja, dengan sangat baik. Aku gagal menulis--ya kau tahu ini hanya kiasan. Dan sesekali bernyanyi:
"Where are the plans we made for two?"

No comments:

Post a Comment