Thursday, November 1, 2012

Should I just... smile?

Banyak kata yang membentur saraf kreativitasku malam ini. Tunggu, bukan hanya malam ini, namun setiap malam. Seperti ada stimulus langsung ke sana untuk merangkai jutaan kata tersebut; meski tak indah, meski tak apik.

Selalu gagal, selalu saja.
Satu dari ribuan bahkan jutaan kata yang berputar-putar selalu berhasil tertuang, selalu berhasil terangkai, dan yang kemudian selalu berhasil dihapus. Ya, selalu.
Entah memang karena pilihan kata yang kurang cocok, atau pemakaian majas yang tidak pas; entah. Yang kutahu, tiap kali aku menangkap, menjerat kata-kata yang berkeliaran, dan mencoba menatanya di halaman ini, selalu saja ada sesuatu yang mengekor, membuat ideku, jemariku, terganjal.

Boleh aku meminta waktumu sebentar?
Mungkin ini yang lebih aku butuhkan dibanding bersanding dengan halaman kosong dan mencoba memindahkan, membuang--atau kata apapun yang pas kau gunakan--kekalutan ini. Kekalutan yang berhasil kauciptakan.
Perhaps, that's your most beautiful masterpiece.

Boleh aku lihat jernih bola matamu sejenak?
Aku lelah menerka; demikian pula membayangkan apa yang ada di sana. Mencari apa yang aku harap dapat aku temukan dalam kejernihan itu. Kejernihan yang tampak akankah pula menorehkan siluet rindu? Rindu, satuan rasa yang tak beralaskan. Rindu yang berhasil kau 'ganggu', kini terbangun dan meraung mencarimu.
Atau mungkin... jernih tanpa adanya seberkas 'aku'?

Boleh aku memintamu mendengarkan?
Jika kau keberatan, cukup untuk hanya mendengarkan tanpa berbalas sepatah kata; kau tak perlu berucap. No feedback will be okay.

Haha. Konyol. Tidak, aku benar membutuhkan jawabanmu. Feedback, sangat aku harap. Mungkin kau akan menemukanku berkata begitu, dengan senyum merekah di wajahku; namun kau tak tahu pertempuran yang ada di hatiku, bukan?
Smiling but dying, or dying but smiling. What the hell is that? Nevermind.

Smile is like a band-aids; it covers up the wound but it still hurt.
And smile though your heart is aching. Smile even though it's breaking; when there are clouds in the sky you'll get by.
If you smile through your pain and sorrow; smile and maybe tomorrow you'll see the sun come shining through for you.

Ya, cukup. Senyum.
...mungkin hanya itu yang sanggup dilakukan.


- Posted using BlogPress from my iPad

No comments:

Post a Comment